Umrohkan Disabilitas, Mewujudkan Kota Inklusif

Namun, dibalik langkah positif ini, ada sebagian orang yang melihatnya sebagai langkah politis, terutama mengingat waktu pelaksanaan yang berdekatan dengan pemilu.
Sebagian kelompok menggap bahwa kebijakan ini hanyalah alat untuk menarik simpati publik dan meraih suara pada Pilkada nanti. Persepsi ini mungkin muncul karena pengalaman masa lalu di mana program-program serupa sering digunakan sebagai strategi politik oleh beberapa pemimpin daerah.
Namun, jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, langkah Tauhid Soleman tidak sekadar bersifat politis. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Ternate di bawah kepemimpinannya telah menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua warganya, termasuk warga berkebutuhan khusus.
Program pemberdayaan yang dijalankan pemerintah, mulai dari pelatihan keterampilan, bantuan ekonomi, hingga penyediaan fasilitas umum yang ramah disabilitas, adalah bukti nyata dari niat baik pemerintah.
Selain itu, program umrah ini tidak hanya melibatkan warga berkebutuhan khusus, tetapi juga tenaga kebersihan dan cleaning service yang selama ini sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
Dengan demikian, ini bukan hanya soal menarik simpati dari satu kelompok saja, tetapi lebih merupakan usaha untuk merangkul semua lapisan masyarakat yang sering terpinggirkan.
Pemberdayaan Penyandang Disabilitas: Langkah Nyata dari Pemerintah
Perhatian kepada penyandang disabilitas di Ternate juga bukan hanya terlihat dari kebijakan umrah ini. Selama ini, Pemerintah Kota Ternate telah menunjukkan komitmen kuat dalam memberdayakan penyandang disabilitas melalui berbagai program.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar