Halmahera dan Potensi Bioprospeksi yang Hilang

Di Kepulauan Maluku pula lahirlah Herbarium Amboinense dari seorang Rumphius yang banyak menjadi rujukan para saintis dunia.

Kisah dua naturalis di atas menandakan bahwa Halmahera dan wilayah di sekitarnya menyimpan potensi SDA hayati yang sangat kaya. Potensi SDA hayati yang telah didokumentasikan dan dibukukan oleh Wallacea dan Rumphius.

Bahkan diterjemahkan dalam beberapa bahasa dan dibaca di banyak negara, tidak pernah dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan potensi yang ada.

Alih-alih mengembangkan potensi SDA hayati, eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral justru lebih diprioritaskan. Walaupun menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah.

Namun, di sisi lain, masyarakat lokal sering kali tidak merasakan manfaat ekonomi yang sebanding dengan dampak negatif yang mereka alami. Banyak kasus di mana masyarakat lokal kehilangan akses ke sumberdaya alam yang mereka andalkan untuk kehidupan sehari-hari.

Pada titik ini, bioprospeksi dapat menjadi jawaban atas keresahan masyarakat lokal yang mendiami seluruh penjuru Pulau Halmahera. Segala bentuk kearifan terhadap alam yang telah terbangun sejak lama, termasuk pengetahuan lokal yang telah lama dipraktikkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan bioprospeksi.

Walau demikian, mengembangkan bioprospeksi hanya dapat dilakukan apabila mengarus-utamakan ilmu pengetahuan keanekaragaman hayati (biodiversity science) diprioritaskan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...