Oleh: Sahib Munawar, S.Pd,I.M.Pd
(Akademisi)
Demi tujuan untuk mencapai kemerdekaan dan persatuan Indonesia tidaklah mudah, Butuh Gagasan Konseptual yang matang.
“Ketika Bung Karno ingin merumuskan Dasar dasar Pancasila perlu waktu untuk berdiskusi baik dengan Muhammad Hatta,Sutan Sjahrir, buya hamka dan Tokoh seperti KH Agus Salim,KH Ahmad Dahlan, Syaikh Hasyim Asy’ari dan Tokoh Rohaniwan lain untuk merumuskan dasar dari sila sila yang ada.
Sempat menjadi Polemik tentang dasar negara dengan diskursus hangat bersama Muhammad Natsir ketua Masumi waktu itu. Bisa dibilang bahwa pikiran soekarno tidak otentik dan pioner karna pengaruh pemikiran Ideologi sebelumya seperti.
“Marxisme, Hegelisme, Leninisme dan Pan Islamismenya Muhammad Abdu, Ibnu Taimiyyah, Rasyid Ridha juga sekularisme Ala Mustafa kemal attatur pasca runtuhnya kerejaan IsIam Turki Utsmani”.
Hingga melahirkan sebuah konsep yang disebut Nasakom.tidak salah jika “Pancasila” disebut Ideologi walaupun terjadi diskursus panjang,tapi perbedaan itu dapat disatukan dengan Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Tak etis jika berbicara seorang tokoh tanpa menggubris biografi singkat dan sepak terjang nya “Kusno sosrodiharjo yang dikenal dengan sebutan Ir Soekarno dan sapaan akrabnya Bung Karno, tokoh pahlawan Bangsa Indonesia yang di anugerahi bapak pahlawan Proklamasi.
Soekarno lahir 6 Juni 1901, dengan perpaduan keluarga ( darah) bangsawan kelas priyayi dan brahmana yang mengakibatkan pola pikir soekarno dan oleh keadaan pula ( masa penjajahan) Hindia Belanda ditentukan, soekarno hidup pada masa Belanda memerintah di bumi Hindia Belanda ( Indonesia) dimana Belanda menggunakan sistem feodal.
Feodal adalah sistem sosial politik yang memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada para bangsawan. Sistem feodal dengan pemerasan maka melahirkan suatu kelas yang disebut dengan proletar yang berada dari kalangan kecil.
Baca Halaman Selanjutnya..
Sistem ini sama dengan sistem kaum barat, sistem sosial politik dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan alat-alat produksi, kelas yang diperas pada masa Belanda oleh kapitalisme dan imperialisme sistem ini dikatakan sebagai sistem sosialisme.
Sejak masa pergerakan Indonesia hingga masa revolusi. Sosialisme sangat diminati dan tidak ditolak oleh para pendiri negeri ini, baik dari golongan nasionalis atau agamais tidak terkecuali soekarno.
Soekarno memiliki sosialis politik yang sangat berpengaruh pada perkembangan bangsa Indonesia yang berbentuk berdasarkan kondisi dan situasi bangsa Indonesia tidak terkecuali tahun 1959 hingga 1966 tahun dari berdirinya demokrasi terpimpin.
Penghayatan terhadap sosialisme dan agama terlihat pada pemikiran soekarno mengenai IsIam dan politik yang terjadi secara bersama dimana pemikiran politik ingin menciptakan persatuan dan pembebasan negara sedangkan pada pemikiran IsIam berharap agar IsIam dapat kembali hidup dari keterbelakangan dengan menciptakan etos kerja yang kuat.
Pemikiran ini dimuat dalam pemikiran politik NASAKOM yang menjadi ciri dari demokrasi terpimpin tahun 1959-1966 NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme/Marxisme), adalah konsep pemikiran politik dengan melihat kondisi sosial bangsa Indonesia.
Ideologi yang mengutamakan nilai kemanusiaan dari belenggu kolonialisme dan imperialisme serta tuntutan dari politik dalam negeri yakni TNI, kelompok IsIam dan komunis.
Pemikiran mengenai NASAKOM berdasarkan pengalaman intelektual dengan beberapa Tokoh terkait yang memiliki tujuan merdekanya bangsa pandangan soekarno dalam melihat ketertindasan dan ketidakadilan rakyat, ideologi Nasakom ( Nasionalisme, Agama, Komunisme/ Marxisme) memiliki kesamaan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Nasionalisme melihat ditindasnya bangsa dan negara dijajah oleh bangsa lain ( Agama IsIam) melihat adanya eksploitasi antr sesama manusia dan komunisme ( Marxisme) ditindasnya kelompok masyarakat oleh imperialisme kapitalisme berdasarkan doktrin dan pemikiran dan tenaganya.
Soekarno juga terpengaruh oleh tokoh pemikir IsIam timur Tengah seperti Djamaluddin El Afghani yang dijuluki oleh soekarno Harimau Pan Islamisme yang gagah berani yang tiada hentinya menanam benih-benih keislaman dimana mana menanam rasa perlawanan terhadap imperialisme barat.
Untuk menanam keyakinan bahwa melawan imperialisme barat harus mengambil tekhnik nya kemajuan barat dan mempelajari rahasia rahasia kekuasaan barat, disebutkan dalam DBR( Dibawa bendera Revolusi) sempit budi dan sempit pikiran adalah nasionalis yang memusuhi IsIamisme.
Oleh sebab itu memusuhi suatu azas yang walaupun internasional dan interrasial yang mewajibkan pada segenap pemeluknya yang ada di Indonesia, yang bekerja untuk keperluan Indonesia dan rakyatnya ” Adakah keberatan untuk kaum nasionalis sejati bekerja sama dengan kaum Marxis, olehnya itu Marxisme adalah internasional juga.
Nasionalis yang sedang berdekatan dan bekerja sama dengan kaum Marxis’ nasionalis yang semacam itu menunjukkan ketidakadilan yang sangat atas pengetahuan tentang perputaran roda politik dunia dan ia lupa asal pergerakan Marxis di Indonesia atau asia itu juga merupakan asal pergerakan mereka”.
Ia lupa bahwa arah pergerakan nya sendiri itu acapkali sesuai dengan arah pergerakan bangsa yang Marxis tadi. Ia juga lupa bahwa memusuhi bangsa yang Marxis itu sama artinya dengan menolak kawan sejalan dan menambah adanya musuh. Ia lupa dan tidak mengarti akan arti sikapnya saudara saudara di lain negara Asia nya.
Soekarno berusaha untuk memudahkan IsIam dengan Marxisme agar IsIam lebih berpihak pada sosialisme, karena IsIam adalah dasarnya spiritual dan nyawa bagi persatuan bangsa dan IsIam sebagai Agama yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan juga bangsa atau istilah penulis dalam meminjam kalimat Dr Ali Syariati tokoh Revolusioner Iran.
Baca Halaman Selanjutnya..
“IsIam sebagai Agama Perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan” Oleh sebab itu banyak para pemikir menulis dan menyandingkan Nabi Muhammad SAW dan Karl Marx tentang perjuangan masyarakat tanpa kelas salah satunya adalah pemikir mudah Munir Cha Anam ” Muhammad SAW dan Karl Marx keduanya adalah Nabi bagi para pengikutnya masing-masing.
Kedua mempunyai cita cita besar akan terwujudnya masyarakat tanpa penghisapan dan eksploitasi dengan teori dan metode nya masing-masing. Selain itu juga tokoh karismatik seperti Hos Cokroaminoto menulis tentang Sosialisme Islam.
Selain itu juga pengantar dari Haji Misbach atau sapaan akrabnya Haji merah seorang Marxis di Indonesia menulis Nabi Muhammad dan Marxisme dengan mengutip dalil-dalil Kitab Suci Al Quran , surat Al maun dll.
Seperti juga Tan Malaka yang dijuluki Rusa yang berbulu merah seorang religius Marxisme dari Minangkabau dengan pemikiran berliannya dituangkan dalam buku MADILOG ( Materialisme, Dialektika dan Logika).
Oleh sebab itu sebagai antipoda dari pengamat Ingkeson seorang profesor besar dari Sorbonne dengan nada datar mengatakan apabila seorang tidak menjadi Marxis pada usia dua puluh lima tahun ( 25) tahun mungkin ia tidak mempunyai perasaan.
Sebaliknya apabila ia di usia empat puluh tahun ( 40 tahun) tidak menjadi Marxis maka ia tidak mempunyai otak Indonesia yang muncul dan tumbuh atas dasar ketidakadilan dan penindasan bangsa oleh kapitalisme dan imperialisme yang tumbuh.
Penulis juga meminjam bahasanya Dr Ali Syariati bahwa sejarah umat manusia adalah sejarah penindasan yang disebut kelas Qabil dan kelas Habil yang saling meng hegemoni. Konsep sosialisme Indonesia yang digagas oleh soekarno yang dinamakan Marhaenisme.
Baca Halaman Selanjutnya..
Marhaenisme adalah ideologi perjuangan soekarno yang terinspirasi dari pemikiran Marxisme dengan mengabungkan pemikirannya sendiri dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme Indonesia.
Soekarno sebagai Tokoh yang religius dalam memperdalam ilmu agama IsIam, mempelajari ilmu agama dari buku buku yang dibaca dalam berbagai bahasa kecuali politik umat IsIam, soekarno sebagai tokoh politik dan Proklamator bangsa Indonesia seringkali menyelipkan ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadist dalam setiap acara kenegaraan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hendaklah kita merasa kagum terhadap sosok seorang soekarno sebagai tokoh religius, Marxis dan Nasionalis, soekarno mendapat penghargaan yang luar biasa dari negara Arab ketika ia menemukan makamnya Imam Bukhari salah satu tokoh IsIam dan periwayatan Hadist terbanyak.
Bung Karno sangat mendalami IsIam yang cukup komprehensif terutama Hadist Hadist dan buku buku IsIam dari luar yang berbagai bahasa yang mudah diserap, seperti buku Hadist bulughul maram, tokoh pemikir dari K. H. M. Mansur, Sir Syed Ameer Ali, Prof Farid Wadjdi, Sekulerisme ala Musthafa kamal Attatur 1924.
Soekarno sangat anti terhadap tokoh pemikir yang condong fanatik buta atau mabuk agama yang selalu selalu vonis sesat, bid’ah dengan sebutan soekarno sebagai IsIam Sontoloyo “Menurut soekarno IsIam itu di ambil apinya bukan abuhnya ” IsIam itu fleksibel dinamis dan selalu mengikuti perkembangan zaman”.
Nasionalisme,Islamisme dan Marxisme harus mengikat dalam satu Roh yang besar.”Pemikiran sosialisme politik religius soekrno harus menjadi contoh tauladan untuk setiap pemimpin bangsa ini, supaya tidak hanya memperingati hari lahir pancasila dan Soekarno.(*)
Opini ini sudah terbit dikoran Malut Post edisi. Kamis, 6 Juni 2024.