“Bulan Soekarno dengan pemikiran sosialisme politik religius”
Harlah ke 79 Pancasila 1 Juni 1945

Marhaenisme adalah ideologi perjuangan soekarno yang terinspirasi dari pemikiran Marxisme dengan mengabungkan pemikirannya sendiri dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme Indonesia.
Soekarno sebagai Tokoh yang religius dalam memperdalam ilmu agama IsIam, mempelajari ilmu agama dari buku buku yang dibaca dalam berbagai bahasa kecuali politik umat IsIam, soekarno sebagai tokoh politik dan Proklamator bangsa Indonesia seringkali menyelipkan ayat-ayat suci Al Qur'an dan hadist dalam setiap acara kenegaraan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hendaklah kita merasa kagum terhadap sosok seorang soekarno sebagai tokoh religius, Marxis dan Nasionalis, soekarno mendapat penghargaan yang luar biasa dari negara Arab ketika ia menemukan makamnya Imam Bukhari salah satu tokoh IsIam dan periwayatan Hadist terbanyak.
Bung Karno sangat mendalami IsIam yang cukup komprehensif terutama Hadist Hadist dan buku buku IsIam dari luar yang berbagai bahasa yang mudah diserap, seperti buku Hadist bulughul maram, tokoh pemikir dari K. H. M. Mansur, Sir Syed Ameer Ali, Prof Farid Wadjdi, Sekulerisme ala Musthafa kamal Attatur 1924.
Soekarno sangat anti terhadap tokoh pemikir yang condong fanatik buta atau mabuk agama yang selalu selalu vonis sesat, bid'ah dengan sebutan soekarno sebagai IsIam Sontoloyo "Menurut soekarno IsIam itu di ambil apinya bukan abuhnya " IsIam itu fleksibel dinamis dan selalu mengikuti perkembangan zaman".
Nasionalisme,Islamisme dan Marxisme harus mengikat dalam satu Roh yang besar."Pemikiran sosialisme politik religius soekrno harus menjadi contoh tauladan untuk setiap pemimpin bangsa ini, supaya tidak hanya memperingati hari lahir pancasila dan Soekarno.(*)
Opini ini sudah terbit dikoran Malut Post edisi. Kamis, 6 Juni 2024.
Komentar