“Bulan Soekarno dengan pemikiran sosialisme politik religius”
Harlah ke 79 Pancasila 1 Juni 1945

Sistem ini sama dengan sistem kaum barat, sistem sosial politik dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan alat-alat produksi, kelas yang diperas pada masa Belanda oleh kapitalisme dan imperialisme sistem ini dikatakan sebagai sistem sosialisme.
Sejak masa pergerakan Indonesia hingga masa revolusi. Sosialisme sangat diminati dan tidak ditolak oleh para pendiri negeri ini, baik dari golongan nasionalis atau agamais tidak terkecuali soekarno.
Soekarno memiliki sosialis politik yang sangat berpengaruh pada perkembangan bangsa Indonesia yang berbentuk berdasarkan kondisi dan situasi bangsa Indonesia tidak terkecuali tahun 1959 hingga 1966 tahun dari berdirinya demokrasi terpimpin.
Penghayatan terhadap sosialisme dan agama terlihat pada pemikiran soekarno mengenai IsIam dan politik yang terjadi secara bersama dimana pemikiran politik ingin menciptakan persatuan dan pembebasan negara sedangkan pada pemikiran IsIam berharap agar IsIam dapat kembali hidup dari keterbelakangan dengan menciptakan etos kerja yang kuat.
Pemikiran ini dimuat dalam pemikiran politik NASAKOM yang menjadi ciri dari demokrasi terpimpin tahun 1959-1966 NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme/Marxisme), adalah konsep pemikiran politik dengan melihat kondisi sosial bangsa Indonesia.
Ideologi yang mengutamakan nilai kemanusiaan dari belenggu kolonialisme dan imperialisme serta tuntutan dari politik dalam negeri yakni TNI, kelompok IsIam dan komunis.
Pemikiran mengenai NASAKOM berdasarkan pengalaman intelektual dengan beberapa Tokoh terkait yang memiliki tujuan merdekanya bangsa pandangan soekarno dalam melihat ketertindasan dan ketidakadilan rakyat, ideologi Nasakom ( Nasionalisme, Agama, Komunisme/ Marxisme) memiliki kesamaan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar