Site icon MalutPost.com

DPPKB Kota Ternate Identifikasi Kasus Stunting di 6 Kelurahan Ini

Validasi data kasus stunting di kantor DPPKB Kota Ternate.

Ternate, malutpost.id — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ternate Maluku Utara mengidentifikasi kasus stunting pada Kelurahan yang masuk dalam lokasi khusus (lokus) Stunting.

Ada 6 kelurahan di Kota Ternate yang menjadi lokus stunting tahun 2024, yaitu Kelurahan Foramadiahi, Jambula, Loto, Perum Bersatu, Pante Sagu dan Tifure.

Indentifikasi kasus stunting pada 6 titik Lokus tersebut dilakukan lewat kegiatan validasi data Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan identifikasi kelurahan Lokus stunting tahun 2024 yang berlangsung di kantor DPPKB Kota Ternate sejak tanggal 7 Mei sampai 14 Mei 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 11 orang bidan koordinator Puskesmas se Kota Ternate, ketua tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan dan petugas gizi sebanyak 175 orang, dan koordinator balai penyuluhan KB se-Kota Ternate sebanyak 8 orang. Kemudian lintas bidang terkait seperti bidang KB, K3, Dalduk, dan PP sebagai sasaran atau peserta.

Kepala DPPKB Kota Ternate, Rajman Makka menyebut, kegiatan ini memiliki sejumlah tujuan, yaitu agar tercatat dan terlaporkan hasil pendampingan stunting oleh TPK, melakukan pemantauan dan pendampingan pada sasaran beresiko stunting oleh TPK, mengidentifikasi resiko dan penyebab pada kelompok sasaran berbasis survaillans, serta rekomendasi audit kasus stunting.

“Kesimpulan kita dari kegiatan ini adalah setiap pendampingan empat sasaran segera diinput ke aplikasi Elsimil, sehingga data yang ada di aplikasi Elsimil sama dengan data di TPK,” kata Rajman.

Baca halaman selanjutnya…

Empat sasaran yang dimaksud adalah pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, pasca salin, dan anak pada usia 0 sampai 24 bulan atau Baduta.

Lanjut Rajman, pada kegiatan ada kesepakatan yang dibuat yaitu penginputan dilakukan setiap bulan dengan waktu close di tanggal 25. Artinya, inputan harus dilakukan sejak awal bulan sebelum tanggal 25.

“Data yang tidak diinput setiap bulan, tentu tidak akan terbaca di dalam Elsimil,” sambungnya.

Rajman juga bilang, output dari kegiatan ini adalah tersedianya data dan informasi terkini tentang kondisi empat sasaran untuk mendeteksi secara dini faktor resiko stunting berdasarkan hasil dari TPK di setiap wilayah.

Rajman berharap, kegiatan ini menjadi penyemangat dan pembekalan bagi TPK serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas TPK dalam mendampingi empat sasaran penting pencegahan stunting tersebut.

“Sehingga sasaran-sasaran itu dapat terlayani dan terdampingi dengan baik sehingga mengurangi resiko stunting. Prinsipnya kami terus berbenah melalui setiap kegiatan yang besentuhan langsung dengan masyarakat sebagaimana harapan pak Wali Kota,” tandas Rajman. (fan)

Exit mobile version