Lepas Penat di Pantai Baru Ma Adu, Pulau Hiri, Nikmati Kuliner Ala Anak Pantai dan Senja yang Memikat

Suryadi berujar, untuk kegiatan camping, pihaknya juga menyiapkan alat pancing karena di pesisir Tomajiko yang dihidupi pelbagai jenis bebatuan, rerumputan, pepohonan alami serta ikan jenis goropa, kaka tua, dan lain-lain bisa di dapat dengan mudah menjadi daya tarik tersendiri,”papar dia.
Koordinator mancing, Zulkifli Tomahir, menyebut agenda hau gamam madaha (mancing malam) juga disiapkan joran tradisional, umpan dan perahu tradisinal (oti sama-sama).
Dari sini, pengunjung bisa tahu metode tradisional dalam menangkap jenis ikan goropa, bubara dan lainnya yang terdapat dalam pengetahuan tradisional warga setempat.
“Misalnya ada ikan yang bila ditangkap, tidak bisa ada cahaya, ada juga ikan yang butuh sedikit pencahayaan. Di sini bisa mancing dari atas batu, bahkan dari atas perahu. Jenis mancing juga macam-macam, seperti hau sirofu, hau duda-duda, hau sirabu, hau tango, hau madoda, hau buang-buang, hau tobo-tobo, bahkan jenis ikan bubara bisa ditangkap pakai tombak yang disebut kalawai, serta jenis pana (jubi-jubi) tradisional,”papar pria yang akrab dengan dipanggil Kiven itu.
Kegiatan tersebut juga akan diramaikan dengan kelompok penyelam dan dilanjutkan pada Sabtu malam dengan agenda Puisi Bersedekah bersama komunitas Teater Anak Bangsa (TAB) Maluku Utara.
Berikut item-item kegiatan camping antara lain:
- Penanaman kelapa bido disepanjang pesisir Tomajiko. kami telah sediakan 40 bibit kelapa bido. kemudian kami juga sedang mengumpulkan bibit kelapa joma (igo joma) dan kelapa ratu (igo ratu).
- Hau Gamam Madaha (Mancing Malam). program ini akan menggunakan perahu nelayan tradisional serta peralatan tradisonal. Harapannya ini menjadi bentuk pengaweta dan pelestarian pengetahuan lokal dalam menangkap ikan dan menjaga eksistem laut yang bersih dan indah.
- Pengenalan Kuliner khas Pulau Hiri, seperti ada lobster, gatang kanari dan sagu stir. Harapannya ke depan ada pengembangan wisata kuliner khas Hiri dan Ternate yang berpusat di kelurahan Tomajiko. terutama ini berbicara mengenai pangan lokal yang semakin hari makin tenggelam ditengah zaman komsumtif ini.
- Puisi bersedekah untuk Pangaji Baba Lifa di Tomajiko. Program ini melatih generasi tingkat SD dan SMP untuk kembali menumbuhkan tradisi leluhur berupa keahlian membaca dolo bolo, dalil, tifa dan dalil moro, tamsil, rorasa dan sebagainya. pendeknya, puisi bersedekah dilaksanakan untuk menjaga generasi dalam berkesenian sesuai dengan nilai2 luhur yang diajrkan para pendahulu. (ikh)
Komentar