Kepulauan Sula Dilanda Cuaca Ekstrem, Begini Pernyataan BMKG

"Secara teori, siklon nik terjadi karena adanya daerah bertekanan rendah. Sehingga terjadi perpindahan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah,"tambahnya.
Dia menjelaskan, hal ini yang menimbulkan penumpukkan massa udara. Penumpukkan ini yang memicu pertumbuhan awan secara signifikan sehingga mampu menimbulkan hujan disertai angin kencang dan guntur.
"Dari faktor-faktor tersebut, maka berpotensi terjadi cuaca ekstrem di Maluku Utara khususnya Kepulauan Sula,"jelasnya.
Maulydia menyebut, hujan yang terus terjadi sudah melebihi 50 mm sehingga masuk kategori hujan lebat. "Dan biasanya disertai angin kencang dan guntur,"sambungnya.
Dia juga bilang, dampak dari cuaca ekstrem dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.
"Dengan adanya angin kencang juga mampu menimbulkan gelombang tinggi di permukaan air laut, baik di perairan utara maupun selatan Kepulauan Sula hingga Pulau Taliabu,"ujarnya.
Karena itu, ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang sedang terjadi.
"Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem ini,"pungkasnya.(ham/aji)
Komentar