Ternate, malutpost.com — Beberapa minggu terakhir sejumlah informasi yang keliru atau hoaks terkait dengan letusan Gunungapi Gamalama Ternate, Maluku Utara terus beredar melalui media sosial yang membuat panik masyarakat yang berada di Kota Ternate.
Sebelumnya pada tanggal 18 April 2024 Lalu, beredar sebuah Video berdurasi 01 menit 07 detik dimana salah satu petugas BPBD Kota Ternate yang menjelaskan bahwa Gunung Gamalama akan mengalami letusan besar sehingga masyarakat diminta bersiap-siap untuk mengungsi. Video tersebut membuat panik masyarakat.
Namun informasi tersebut dipastikan informasi yang keliru berdasarkan artikel dari Halmaherapost.com yang diterbitkan 19 April 2024 dimana pihak Petugas Posko pengamatan gunung Gamalama membantah informasi tersebut karena, pihak BMKG tidak pernah mengeluarkan terkait letusan hanya terkait himbauan status gunung dan aktivitas warga pada jangkauan 1.5 kilo meter dari gunung.
Selain itu juga beredar video kepulan asap di kelurahan Salero Melalui Video yang beredar di WhatsApp grup dengan caption “Asap keluar dari tanah dari pagi di samping bengkel depan lampu merah Salero. Coba petugas berwenang untuk periksa di dalam video tersebut tampak perekam sambil berucap “ini bau belerang ini”
Berdasarkan artikel cek fakta oleh media malutpost.id, yang juga diterbitkan 19 April 2024 ditemukan informasi tersebut merupakan hoaks.
Baca halaman selanjutnya…
Selain video juga beredar pesan berantai di sejumlah group WhatsApp dengan caption Waspada Gunung Gamalama Mengingatkan dan Waspada dalam isi chat menyebutkan lokasi rawan bencana disejumlah Kelurahan.
Berdasarkan update status gunung Gamalama melalui situs https://magma.esdm.go.id/ per tanggal 27 April hingga 2 Mei 2024 status gunung Gamalama masih berada di Level II Waspada.
Agar tidak terpengaruh dengan informasi yang keliru atau Hoaks masyarakat Maluku Utara kiranya dapat mengenali tips atau cara mengenali informasi hoaks tentang gempa bumi.
Berikut beberapa tips untuk mengenali hoaks tentang gempa bumi:
Sumber Resmi: Periksa informasi dari sumber resmi seperti lembaga penelitian gempa bumi atau badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Periksa Fakta: Gunakan situs web atau aplikasi yang mengkhususkan diri dalam memeriksa fakta untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
Perhatikan Detail: Tinjau detail informasi, termasuk tanggal, lokasi, dan skala gempa bumi yang dilaporkan. Jika ada inkonsistensi atau ketidakjelasan, itu mungkin tanda hoaks.
Tinjau Sumber: Periksa apakah sumber informasi yang diberikan memiliki reputasi yang baik dan dapat dipercaya.
Jangan Panik: Jangan menyebar informasi sebelum memastikan kebenarannya. Hoax dapat menyebabkan kepanikan dan kerugian.
Edukasi Diri: Pelajari lebih lanjut tentang tanda-tanda gempa bumi dan cara menghadapinya dari sumber-sumber yang tepercaya. Dengan pengetahuan yang lebih baik, Anda akan lebih mampu membedakan informasi yang benar dan yang palsu. (ikh)