KEK Mati di Lumbung Tuna

Kawasan KEK Jababeka Morotai.

“Karena tempat penampung dan ketersediaan es tidak memadai, sehingga pada 2018-2019 ikan tuna pernah dikubur sampai 4 ton karena rusak. Itu tidak hanya terjadi sekali saja tapi sudah berulang kali. Sebagai bentuk protes, kami pernah melakukan aksi demonstrasi dengan membawa serta ikan yang busuk dan dihamburkan di depan kantor DKP Morotai,” kata Asri Lotar yang juga berprofesi sebagai nelayan tuna.

Pria 37 tahun itu juga menceritakan, kondisi cuaca yang setiap saat berubah dan tak bisa diprediksi juga sering kali menjadi hambatan para nelayan saat melaut. Kemudian ada juga masalah lain saat melaut yaitu, tumpukan sampah yang berserakan di tengah lautan. Baik itu sampah plastik, seperti botol bekas, kertas plastik maupun ranting pohon dan jenis sampah lainnya.

“Kami belum temukan laut tercemar karena aktivitas pertambangan, tapi kalau sampah memang sering kami temukan dengan jumlah banyak. Kalau dihitung panjangnya bisa sampai ribuan meter, karena dari jauh terlihat seperti pulau,” ujarnya.

Kondisi ini tentu menjadi ancaman bagi ekosistem laut. Seperti yang terjadi pada November 2022, puluhan ton sampah terdampar di pesisir pantai Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan.

Sampah plastik seperti botol minuman ternyata bukan hanya produk Indonesia tapi ada merek-mereknya yang berasal dari negara tetangga, mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Jepang dan Filipina.

Dugaan penyebab terdamparnya tumpukan sampah itu lantaran cuaca ekstrim jelang akhir, yang mengakibatkan pusaran arus dari permukaan perairan Halmahera dan Mindanau membawa sampah tersebut sampai ke pesisir Morotai.

Di tengah potensi ikan tuna yang melimpah, ternyata pemerintah daerah dan PT. Jababeka selaku pihak swasta yang diberikan tanggung jawab sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), khususnya di sektor perikanan belum mampu mengelola potensi perikanan dengan baik.

Pasalnya, sejak beroperasi pada 2018 lalu sampai saat ini tidak ada potensi perikanan yang dikelola. Padahal salah satu tujuan utama PT. Jababeka hadir di Morotai yaitu mengelola perikanan demi pengembangan KEK.

Dilintasi oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia III yang juga merupakan jalur migrasi ikan tuna, KEK Morotai merupakan sumber bahan baku bagi industri pengolahan perikanan.

Dengan potensi yang dimiliki, KEK Morotai akan menjadi pusat industri perikanan didukung dengan logistik yang akan menjadikan Pulau Morotai sebagai penghubung internasional di kawasan timur Indonesia. Namun, jika dibandingkan dengan daerah lain KEK Morotai masih dapat rapor merah dari pemerintah.

Baca halaman selanjutnya...

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...