1. Beranda
  2. Opini

Tidore “Jang Foloi“ Kota Kreatif

Oleh ,

Oleh: M. Sahid Hamid
(Penggagas Forum Bacarita Tomalou Tidore Selatan)

Mengenali dan memaknai Tidore “ Jang Foloi “ dalam perspektif terminology Tidore “Jang Foloi” merupakan Bahasa daerah Tidore yang diambil dari gabungan tiga kata bahasa Tidore “ To ado re” artinya saya mungkin (telah) sampai.

Ada juga menggunakan peristilahan dari sosok sang ulama Kharismatik yang menyiarkan Islam di bumi Tidore sebelum kedatangan para Sultan yaitu Syeh Yakub menamai Kata Tidore berasal dari bahasa Arab kata “ Anta Thadore” (bahasa arab dialek Irak) yang artinya engkau datang.

Baca di: Koran Digital Malut Post Edisi Kamis, 27 November 2025

Sedangkan “Jang Foloi” yang berarti bagus, bersih, indah, cantic, teduh dan elok jadi Tidore “Jang Foloi”. Tidore dengan puncak Kiematubu indahnya sangat menakjubkan diatas ketinggian 1.730 meter dari permukaan laut.

Melepaskan pandangan ke arah bentangan Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Maitara, Pulau Failonga, Pulau Mare, Pulau Moti, Pulau Makeian, Pulau Kayoa, Pulau Siko, Pulau Lei-Lei, Pulau Gunange dan Pulau miskin.

Menatap dari atas puncak Kiematubu melihat hamparan lautan tenang penaka permadani akan menggerakkan hati siapa yang khusyuk memandang.

Apalagi di dataran Tidore di Tanjung Kelurahan Tongowai dan Seli melepaskan pandangan dari Selat Tidore dan Selat Halmahera, Selat Tidore dan Selat Pulau Mare, Selat Pulau Mare dan Selat Pulau Moti, Selat Pulau Moti dan Selat Pulau Makeian.

Lalu menuju ke Kecamatan Tidore Utara Kelurahan Rum dari pantai Rum memandang Selat Tidore dan Selat Pulau Maitara dan Selat Tidore  dan Selat Ternate indahnya melebihi Selat Bosporus yang memisahkan Asia kecil dan dataran Eropa.

Sungguh menakjubkan Tidore “ Jang Foloi” yang pulaunya kecil indah di dalamnya kaya hasil rempah, kaya legenda sejarah dan peradaban dikenal dengan jazirat Al Mulk yang saat ini kita sebut Maluku Utara.

Baca Halaman Selanjutnya..

Baca Juga