Tanggul Milik PT JAS Jebol, Lumpur Cemari Laut Desa Subaim
Ternate, malutpost.com -- Aktivitas pertambangan nikel PT Jaya Abadi Semesta (JAS) dan PT Alam Raya Abadi (ARA) yang beroperasi di wilayah pegunungan Wato-wato telah mencemari pesisir laut tempat penangkap ikan tradisonal warga setempat.
Pencemaran ini, warga Desa Subaim, Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dihebohkan dengan endapan lumpur diduga setebal 20 sampai centi meter yang keluar dari sungai Muria.
Mirisnya, nasib petani Budidaya Rumput Laut dan Nelayan ikan teri terancam dampak dari limbah dua perusahan tambang tersebut. Bahkan, taman mangrove juga tercemar.
Ketua Karang Taruna Desa Subaim, Arman Ebit menegaskan, pencemaran semakin parah akibat tanggul PT JAS jebol yang membunuh ekonomi masyarakat. “PT JAS dan ARA harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan laut akibat dari jebolnya tanggul PT JAS. Dampak dari lumpur tanah merah ini perlahan membunuh ekonomi masyarakat Desa Subaim," tegasnya ketika dikonfirmasi malutpost.com, Selasa (25/11/2025).
Dirinya mengaku, ekonomi masyarakat Desa Subaim bergantung pada hasil tangkapan nelayan ikan teri dan petani bergantung pada hasil panen kelapa. Makanya, ini dapat mengakibatkan tangkapan nelayan semakin berkurang, karena tempat bertelur ikan sudah tercemar. “Ketebalan lumpur mencapai 20 centi meter ini bisa menyebabkan kerang dan kepiting bisa mati. Jadi ini menjadi teguran keras kepada PT JAS, karena sudah 2 kali berulah," kesalnya.
Arman juga berharap, kepada Pemerintah dari Kabupaten hingga Pusat segera bertindak dan melakukan eveluasi terhadap PT JAS. “Saya berharap kepada pemerintah dari kabupaten sampai pusat agar mengevaluasi PT JAS, kalau pun masalah ini tidak dapat diindahkan maka lebih baik cabut saja iupnya PT JAS," pungkasnya.
Hingga berita ini dipublikasikan pihak perusahan belum dapat dikonfirmasi. (one)