1. Beranda
  2. Opini

Refleksi Menyongsong Hari Pahlawan Indonesia

Oleh ,

Oleh: Hamdy M. Zen
(Dosen PBA IAIN Ternate)

Dinamika kehidupan kita, khususnya di wilayah Indonesia, selalu saja menampilkan drama, baik dalam hal percintaan, pencitraan, bahkan hingga berujung pada pengkhianatan.

Iroisnya, semua pelakunya, merasa seolah dia berada pada jalur yang paling benar di antara yang lainnya. Ujung – ujungnya, mencari kambing hitam untuk dijadikan korban berikutnya. Lalu seperti drama India, pada akhirnya sang jagoan datang dan menjadi pahlawan kita seutuhnya.

Permainan seperti itu, jika diperlihatkan kepada anak kecil atau orang awam yang mohon maaf mungkin masih minim pengetahuan, bisa jadi mereka akan menganggukkan kepala tanda takjub dengan semua itu.

Namun, bagi para kaum intelektual, justru menertawakan mu dengan tawa – tawa kecil, sebagai bentuk kasihan, sebab permainan mu telah terbaca. Engkau mungkin saja menjadi pahlawan bagi mereka, tapi tidak bagi mereka yang lainnya. Camkan itu Kawan.

Sandiwara – sandiwara tersebut terjadi dalam kehidupan kita saat ini pada semua aspek. Politik misalnya, dari tahun ke tahun teater seperti ini yang selalu dimainkan. Tim A menyerang tim B, tim C menyerang tim D dan seterusnya.

Retorika diperkuat, untuk meyakinkan pendukungnya, sehingga yang diinginkan bisa berjalan dengan mulus. Padahal di balik layar, dia hanya duduk santai sambil menyeruput kopi dan sekedar mengangkat telpon lalu memberi instruksi.

Seperti menekan tombol, dan “buuum”, semua meledak tapi bukan bom molotof, namun bom suara dari para simpatisan yang bahkan tak tahu apa makna di balik semua itu.

Baca Halaman Selanjutnya..

Baca Juga