1. Beranda
  2. Maluku Utara

Meriah dan Khidmat, MQK Internasional 2025 Resmi Dibuka di Pesantren As’adiyah Wajo

Oleh ,

Sulsel, malutpost.com -- Pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 berlangsung meriah dan penuh khidmat di Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).

Ini merupakan kali pertama MQK digelar di tingkat internasional, setelah sebelumnya hanya dilaksanakan secara nasional.

Ratusan peserta, dewan hakim, tokoh agama, pejabat pemerintah, serta delegasi dari sepuluh negara sahabat hadir memadati aula utama pesantren terbesar di Indonesia Timur tersebut.

Hadir dalam pembukaan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara H. Amar Manaf, didampingi Kabid Pendidikan Islam H. Yamin Latief Tjokra, Kepala Kemenag Halmahera Timur, Kepala Kemenag Pulau Morotai, Ketua DWP Kanwil Kemenag Malut, serta Sekretaris DWP.

Wakil Ketua Pengurus Pondok Pesantren As’adiyah, KH. Kamaluddin Abunawas, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan kepada As’adiyah sebagai tuan rumah MQK Internasional pertama.

"Atas nama keluarga besar As’adiyah, kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh kafilah dan delegasi negara sahabat. Terima kasih kepada Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan semua pihak yang mendukung acara ini," ujarnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, H. Amien Suyitno, melaporkan tiga hal penting dalam pelaksanaan MQK 2025:

1. Pertama kali digelar secara internasional dengan melibatkan negara-negara ASEAN.

2. Seluruh pelaksanaan menggunakan sistem digital, mulai dari seleksi, input nilai, hingga penyediaan teks kitab.

3. Diselenggarakan di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Pesantren As’adiyah Wajo.

Melalui sambutan virtual, Ketua Komisi VIII DPR RI menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan MQK yang dinilai sebagai momentum penting menjaga warisan intelektual pesantren.

"Kami mengapresiasi MQK ini sebagai momentum penting menjaga tradisi pesantren. Mohon maaf tidak bisa hadir langsung, namun doa dan dukungan kami menyertai," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan religius di sekolah menengah atas (SMA). Ia menyoroti kebijakan pendidikan tanpa zonasi, kewajiban membaca Al-Qur’an, serta penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Arab.

"Kami mewajibkan siswa SMA Muslim mampu membaca Al-Qur’an sebagai bekal spiritual, dan mendorong penguasaan bahasa Arab agar lebih memahami Al-Qur’an," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 5 miliar kepada Pemkab Wajo untuk pembangunan jalan dan pemberdayaan UMKM.

Puncak acara ditandai dengan sambutan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang sekaligus meresmikan pembukaan MQKI 2025 dengan pemukulan beduk.

Menag menegaskan bahwa MQK tahun ini mengangkat tema besar: "Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian."

"MQK bukan hanya ajang lomba, tapi juga sarana silaturahmi antar ulama, santri, dan akademisi lintas negara. Kita ingin MQK menjadi medium diplomasi budaya pesantren untuk meneguhkan Islam rahmatan lil-‘alamin," ucapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan dalam merawat lingkungan hidup.

"Perubahan iklim adalah akibat perilaku manusia. Maka agama perlu mengambil peran strategis melalui kerja sama manusia, alam, dan Tuhan," jelas Menag.

Menanggapi pidato Menteri Agama, Kakanwil Kemenag Maluku Utara H. Amar Manaf menyambut baik gagasan ekoteologi sebagai bagian dari kesadaran keagamaan.

"Momentum MQKI ini harus menjadi langkah nyata menjaga bumi dan perdamaian. Caranya dengan memperkuat hubungan manusia dengan alam, sesama manusia, dan dengan Tuhan," pungkasnya. (nar)

Baca Juga