Republik Penuh Kecemasan

Yadin Panzer

Pemilihan bentuk negara republik ini didasarkan pada dua kepentingan utama, yaitu sebagai bentuk penolakan terhadap sistem pemerintahan monarki kolonial, dan sebagai sarana untuk mencapai kedaulatan rakyat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sejak awal pendirian Indonesia merdeka, bentuk negara demokratis modern telah menjadi arah dan tujuan yang jelas bagi para pendiri bangsa. Demokrasi dan kedaulatan rakyat merupakan fondasi dasar yang menjadi landasan bagi pembangunan negara ini.

Oleh karena itu, tugas kita sebagai generasi penerus adalah untuk menjaga, memelihara, dan memperkaya warisan demokrasi ini, serta mencegah segala bentuk kerusakan dan penyimpangan yang dapat mengancam eksistensi dan kualitas demokrasi di Indonesia.

Namun jelasnya, jika ada yang bertanya siapa orang pertama kali mencetuskan konsep republik untuk Indonesia, jawabannya bukan Soekarno, Mohammad Hatta, atau Sutan Syahrir.

Melainkan orang pertama yang mencetuskan konsep republik untuk Indonesia adalah pria bernama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka, ia telah menuangkan gagasannya soal konsep republik pada 1925 dalam buku yang berjudul; “Naar de Republiek Indonesia”.

Wajah Republik Hari Ini

Cita-cita dari republik ini, dari perdebatan panjang diatas, terhadap darah, air mata penuh pengorbanan. Lebih besar dari ambisi kalian (DPR); Ambisi itu, akan mengantarkan rakyat Indonesia ke-depan pintu kehancuran_bukan kemerdekaan. Selagi konsep dan harapan dari terbentuknya bangsa ini tak kunjung ditemui.

Republik; wajahnya hari ini, makin kusam_tapi glowing untuk mereka yang katanya wakil rakyat. Ia hampir tak dikenali (ibarat) ketika berpapasan dijalan, seburuk itu bila bisa dideskripsikan. Walau raga ini tak tegah, bukan tak berani_tapi kalau bernyali.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...