Banyak Potensi Pendapatan Pajak Daerah Pemprov Maluku Utara yang Belum Digarap
Sofifi, malutpost.com -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara akan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak yang selama ini dinilai masih belum tergarap maksimal.
Hal ini disampaikan Gubernur Sherly Tjoanda, menanggapi catatan dari Fraksi PKS dan PDIP terkait kontribusi PAD yang masih rendah, penurunan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 245 miliar, serta belanja tanah sebesar Rp 50 miliar.
"PAD Malut masih rendah karena begitu banyak potensi yang belum digali, seperti pajak alat berat dan kendaraan bermotor," ungkap Sherly, Rabu (3/9/2025).
Ia menambahkan, salah satu fokus utama dirinya bersama wakil gubernur pada tahun 2026 adalah melakukan optimalisasi terhadap pajak alat berat, yang selama ini menjadi sumber potential loss (kehilangan potensi pendapatan) cukup besar bagi daerah.
"Fokus saya dengan Pak Wakil Gubernur di tahun 2026 yaitu optimalisasi pajak alat berat, yang selama ini banyak mengalami potential loss," ujarnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Sherly menyatakan bahwa langkah konkret telah dilakukan, salah satunya dengan mengumpulkan seluruh Izin Usaha Pertambangan (IUP) di bawah koordinator kementerian terkait. Pemprov juga telah menggandeng Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk memperkuat sistem pengawasan dan penagihan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Maluku Utara untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah. (nar)