1. Beranda
  2. Opini

Guru Berkualitas: Investasi Pendidikan untuk Masa Depan Halmahera Tengah

Oleh ,

Oleh: Akbar Kapissa Baharsyah

(Residen Bedah Fakultas Kedokteran UNHAS/Ex Direktur Lembaga Kesehatan HMI Cabang Makassar Timur)

Tantangan utama pendidikan di Halmahera Tengah bukan hanya soal kuantitas guru, tetapi juga soal kualitas dan daya dorong akademik yang mampu mencetak lulusan berprestasi. Data BPS 2023 menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) usia muda di Halmahera Tengah baru mencapai sekitar 70,77 %. Meskipun bukan angka langsung untuk kelulusan Perguruan Tinggi Negeri, presentase ini mengindikasikan keterbatasan akses dan daya saing pendidikan tinggi di kabupaten kita. Rendahnya lulusan perguruan tinggi negeri dari Halmahera Tengah menjadi cermin bahwa sistem pembelajaran saat ini perlu dorongan lebih kuat.

Dalam konteks ini, langkah Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah yang merencanakan mendatangkan guru dari Pulau Jawa adalah keputusan yang patut diapresiasi. Kebijakan ini bukan semata-mata karena kekurangan guru lokal, tetapi karena adanya kebutuhan untuk memperkuat jaringan kompetensi dan mendorong kualitas pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi. Guru-guru dengan latar belakang akademik kuat dari luar daerah dapat menjadi akselerator bagi lahirnya kultur belajar yang kompetitif dan berprestasi.

Perlu ditegaskan bahwa menghadirkan guru dari luar tidak berarti mengabaikan atau merendahkan peran guru-guru lokal yang selama ini telah mengabdi dengan sepenuh hati. Justru, kebijakan ini akan membuka ruang kolaborasi antarpendidik, mempertemukan berbagai metode pembelajaran, dan memperkaya iklim akademik. Kolaborasi ini bisa diformalkan dalam bentuk lesson study, pelatihan bersama, atau pengembangan kurikulum lokal berbasis keunggulan daerah.

Model seperti ini telah berhasil diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia. Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur, misalnya, mendatangkan guru profesional dari luar provinsi untuk mengisi kekosongan di sekolah pedalaman. Dalam waktu singkat, rata-rata capaian siswa dalam ujian nasional meningkat. Hal serupa terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang sejak 2020 membuka jalur rekrutmen guru dari luar provinsi dengan dukungan insentif daerah. Hasilnya, tidak hanya meningkatnya rasio guru-murid, tetapi juga berkembangnya kualitas proses belajar-mengajar secara menyeluruh.

Baca halaman selanjutnya...

Baca Juga