1. Beranda
  2. Pendidikan
  3. Ternate

Viral! Siswa MTS Negeri 1 Kota Ternate Temukan Belatung di MBG, Kepsek: Penyediaan Makanan Ditahan Dulu untuk Sementara

Oleh ,

Ternate, malutpost.com -- Viral, sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 1 Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara menemukan belatung hidup di sajian makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (29/7/2025).

Dari temuan belatung itu, para siswa di kelas IX langsung membuat vidio dan mempublikasikan ke media sosial (medsos) Facebook dengan durasi 29 detik.

Dalam vidio itu, para siswa terlihat heboh serta mengorek belatung hidup di dalam wadah ompreng MBG tersebut.

Indah, staf PTSP MTS Negeri 1 Kota Ternate yang juga bertugas menerima paket MBG di sekolah mengatakan, temuan belatung berukuran seujung kuku jari telunjuk orang dewasa itu hanya pada 1 ompreng dari 800 ompreng MBG yang dibagikan.

Sementara dapur penyedia MBG untuk MTS Negeri 1 Kota Ternate berasal dari dapur Sabia yang berada di Kecamatan Ternate Utara.

“Temuan belatung itu hanya di satu ompreng saja," ungkap Indah saat dikonfirmasi.

Kata Indah, hanya 1 ompreng MBG yang ditemukan. Sehingga ompreng MBG lainnya tetap dibagikan kepada siswa beserta guru. Itupun dilakukan pengecekan lebih dulu.

“Kalau torang (kami) periksa makanan itu aman, jadi sisanya langsung dibagikan," jelasnya.

Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) MTS 1 Kota Ternate, Sahdi M Laher, baru mengetahui ketika dikonfirmasi.

“Saya baru tahu. Tentu saya akan berkoordinasi dengan pihak pengadaan makanan gratis ini, akan kami sampaikan keberatan dan bila perlu sementara diberhentikan dulu," tegasnya.

Dikatakannya, distribusi MBG semenjak adanya temuan belatung itu harus ditahan sementara sampai adanya solusi dan tidak terjadi lagi. Padahal, kata dia, program pemerintah ini sangat bagus untuk kebutuhan gizi siswa, tapi justru ada masalah pada makanan.

“Ini programnya bagus dengan makanan gratis bergizi, tapi yang disediakan itu makanan yang ada gai. Sangat disayangkan sekali," tuturnya.

Lanjut Sahdi, memastikan setelah adanya belatung ini siswa bakal ragu dan tidak ingin lagi menyantap MBG yang disediakan. Apalagi sudah beredar luas.

Sahdi berharap kedepannya pihak penyedia bisa menyiapkan menu MBG yang sesuai harapan pemerintah, supaya program pemerintah ini dapat meningkat gizi peserta didik di sekolah.

“Penyedia makanan harus menyediakan makanan bergizi sesuai harapan pemerintah. Agar siswa siswa menjadi lebih sehat. Jangan sampai keteledoran pihak penyedia, kemudian terjadi hal-hal yang tidak inginkan, bisa jadi keracunan dan lain sebagainya," katanya lagi.

Dirinya menambahkan, program MBG ini mulai masuk ke sekolahnya sejak Maret 2025 lalu. Sebelumnya juga pihak Satuan Pemenuhan Gizi (SPG) Ternate Utara telah membuat surat perjanjian kerja sama dengan pihak sekolah.

Dalam kerja sama itu, terdapat beberapa poin, seperti adanya tanggung jawab sekolah untuk membayar kerugian bila ompreng MBG hilang, senilai Rp 80 ribu perbuah. Poin lainnya, apabila terjadi kejadian luar biasa seperti keracunan akibat MBG, ketidak-lengkapan menu makanan dan kondisi lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan program ini, pihak sekolah berkewajiban untuk menjaga kerahasiaannya.

“Meski keberatan, kita tidak dapat berbuat banyak karena MBG sudah menjadi program pemerintah pusat yang harus didukung. Arahnya kalau kami berkeberatan maka program ini tidak jalan di madrasah ini. Jadi ini seakan-akan sudah disiapkan dan kita tanda tangan," pungkasnya. (one)