Hadiri Kegiatan FPK, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Maluku Utara Dorong Pelestarian Budaya Lokal
Ternate, malutpost.com -- Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XXI Maluku Utara (Malut) menghadiri kegiatan fasilitasi pemajuan kebudayaan sanggar Eli Marasai Kelurahan Seli Tidore Kepulauan, Kamis malam, (17/7).
Kegiatan bertajuk “Merawat Tradisi Menuju Seli yang Lebih Baik” yang dilaksanakan sanggar Eli Marasai ini dibuka secara resmi kepada BPK XXI Malut.
Winarto dalam sambutannya mengatakan, sanggar Eli Marasai yang melaksanakan pentas seni merupakan salah satu komunitas budaya yang menerima Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK).
“Eli Marasai salah satu yang menerima FPK di Malut. Alhamdulilah semalam sudah melaksanakan kegiatan pemajuan kebudayaannya. Kami mengapresiasi ini,” ujarnya kepada Malut Post, Jumat (18/7/2025).
Kata dia, saat ini ada 25 penerima FPK di Malut, terdiri dari 10 komunitas dan 15 penerima FPK. Mereka mengikuti seleksi sejak April lalu, hasilnya ditetapkan 25 orang yang menerima FPK tahun ini.
Ia berharap melalui kegiatan pemajuan kebudayaan semua warga dan komunitas dapat berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan lokal. Sehingga budaya di Malut dapat dilestarikan.
“Ini kegiatan yang didorong kami supaya komunitas dan anak muda serta siapapun bisa berkontribusi memajukan budaya. Semoga dengan FPK budaya kita tetap terlestarikan,” akunya.
Senada Ketua Tim Kerja Kemitraan, Fauziah Rasid mengaku, BPK XXI Malut sudah menjalankan program pemajuan kebudayaan selama tiga tahun terakhir, dengan memberikan dana FPK bagi komunitas dan individu untuk melaksanakan kegiatan pelestarian budaya.
Di mana di tahun 2025 ini ada 25 penerima dana FPK di Malut. “Komunitas dan penerima FPK perorangan ini sebelumnya yang mendaftar banyak sekitar 41 orang untuk perorangan dan 11 komunitas. Tapi hasil seleksinya yang lulus terdiri dari 15 orang perorangan yang lulus dan 10 komunitas ” akunya kepada Malut Post, Jumat (18/7/2025).
Alumni Sejarah Unkhair ini menambahkan saat ini sebagian komunitas sudah melaksanakan kegiatan pemajuan kebudayaan yakni Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Eli Marasai Tidore Kepulauan semalam dan Komunitas Saluma yang melaksanakan workshop hari ini.
“Harapannya program ini tetap berjalan, sehingga bisa menjaring pelaku budaya, komunitas budaya, pemerhati budaya, agar bersama sama memajukan budaya yang ada di Malut,” pungkasnya. (mg-01/pn)