Site icon MalutPost.com

Tiga Bulan Belum Digaji, Dokter Puskesmas di Morotai Mogok Kerja

Dokter (istimewa)

Daruba, malutpost.com — Sejumlah dokter kontrak yang bertugas di Puskesmas, Kabupaten Pulau Morotai mengeluhkan gaji yang belum dibayarkan oleh pemerintah setempat.

Gaji para dokter tersebut tertunggak sejak Maret, April dan Mei 2025.

“Kami seluruh dokter kontrak atau pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di Puskesmas Kabupaten Pulau Morotai, sudah 3 bulan belum menerima gaji dari pemerintah setempat,” kata seorang dokter via telpon yang enggan Namanya dipublis, Kamis (8/5/2025).

Dokter ini bilang, sebelumnya gaji mereka tidak pernah tertunggak.

“Pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terlambat atau tunggak, baru kali ini gaji kami tertunggak selema 3 bulan,” akunya.

Menurutnya, tunggakan ini hanya terjadi pada dokter-dokter yang bertugas di tingkat Puskesmas, sementara yang bertugas di RSUD Ir. Soekarno Pulau Morotai tidak tertunggak.

“Kalau para dokter PTT di Rumah Sakit Ir. Soekarno itu gaji tidak tunggak, yang tunggak hanya kami para dokter di Puskemas, ini tidak adli,” sesalnya.

Bahkan para dokter yang gajinya tertunggak sudah mendatangi dinas kesehatan (Dinkes) dan bagian keuangan, tapi belum ada kejelasan kapan dibayarkan.

“Kita sudah datang ke Dinkes dan Dinkes tanyakan ke bagian keuangan, tapi belum ada kejelasan. Kami para dokter ke kantor Bupati ingin menanyakan langsung ke pak Bupati, Rusli Sibua tapi tidak bertemu.”

“Di kantor Bupati itu kami disampaikan bahwa pak Bupati lagi keluar daerah,” tuturnya.

Sambungnya lagi, seluruh dokter yang gajinya tertunggak sangat berharap kepada bupati bahkan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda agar dapat menindaklanjuti ini.

“Kasihan, kami yang bekerja sebagai dokter kontrak di Morotai ini rata-rata ngekos. Kalau gaji kami tidak dibayar, kami bayar kosan dan makam minum gimana. Belum lagi para dokter yang berasal dari daerah yang jauh. Tolonglah perhatikan kami,” pintanya.

“Tidak ada jalan lain, selain kami sampaikan keluhan ini agar tersampaikan ke bupati dan gubernur, karena setiap kami bergerak atau bersuara selalu diancam oleh pihak-pihak tertentu, ancaman itu akan dimutasi dan lain sebagainya.”

“Biasa gaji kami setiap tanggal 1 sudah terbayar, baru 3 bulan ini belum terbayar sama sekali. Sehingga kami mogok kerja mulai kemarin Rabu (7/5/2025),” sambungnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pulau Morotai, Anhar Tofure, saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan, akan berkomunikasi dengan Sekda untuk masalah ini.

“Sebentar ya, saya masih kordinasi ke sekda, nanti setela ini ya,” tandasnya. (one)

Exit mobile version