Site icon MalutPost.com

Diduga Oknum Anggota Panwas Desa, Kepulauan Sula Dikeroyok Sejumlah Tim FAM-SAH

Korban saat berada di RSUD Sanana.(Foto: istimewa)

Korban saat berada di RSUD Sanana.(Foto: istimewa)

Sanana, malutpost.com — Seorang anggota Panwas Desa di Kabau Pantai, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Hamsa Masuku diduga menjadi korban pengeroyokan usai kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Fifian Adeningsi Mus dan H. M, Saleh Marasabessy, Senin (11/11/2024).

Oknum Panwas Desa ini diduga dikeroyok oleh sejumlah tim Paslon tersebut. Akibatnya, Hamsa mengalami luka memar dibagian wajah sehingga dilarikan ke RSUD Sanana.

Hamsa mengatakan, kejadian itu terjadi di Desa Kabau Pantai malam tadi. Saat itu, dirinya melarang agar tidak melakukan acara lanjutan seperti pesta joget karena batas waktu kampanye telah selesai pada pukul 00.00 Wit.

Namun, MC meminta waktu agar memberi satu lagu untuk berjoget. Akhirnya, mereka pun memberi kesempatan satu lagu untuk berjoget.

Akan tetapi setelah satu lagu selesai, acara pesta masih terus dilanjutkan. Untuk itu, ia langsung pergi berkoordinasi dengan pimpinan dan anggota Panwascam Sula Barat dan menanyakan kenapa acara joget masih dilanjutkan sementara dalam izin itu hanya kampanye tidak ada izin keramaian.

Baca Halaman Selanjutnya..

“Nah, disitu ketua dan pimpinan kemudian menyampaikan kepada saya coba pergi berkoordinasi dengan anggota Polsek Sula Barat agar berhentikan acara joget karena waktu kampanye sudah selesai. Tapi anggota Polsek bilang ini kan wilayah kalian, seharusnya kalian yang kesana bilang dulu, nanti kalau tidak bisa baru kami dari belakang,” ungkapnya.

Disitu, ia langsung menuju ke lokasi kampanye dan mengambil mic dan menyampaikan kepada pemain keyboard untuk mematikan dulu keyboardnya. Tapi, pemain keyboard tersebut menyampaikan kepada dirinya bahwa tidak bisa, jika mau matikan silahkan matikan sendiri.

“Saya langsung matikan dan mengambil mic dan saya bicara, siapa yang memberi izin keramaian, karena setahu saya tidak ada izin kermaian. Disitu langsung mereka menyerang saya dan saya langsung dikeroyok,” ujarnya.

Dia menyebut, ada sekitar empat orang yang memukilnya. Namun yang ia kenal itu salah satu tim keamanan Paslon FAM-SAH inisial JU.” Banyak yang pukul, tapi yang saya kenal cuma satu orang itu,” pungkasnya.(ham)

Exit mobile version