Ternate, malutpost.com — Tim peneliti Universitas Khariun (Unkhair) Ternate terus melakukan inovasi produk-produk pangan agar memiliki daya saing dan mampu diterima oleh pasar.
Penelitian yang merupakan wujud implementasi Tri Dharma perguruan tinggi itu kemudian diterapkan di tengah-tengah masyarakat melalui kegiatan PKM (Pengabdian Masyarakat).
Salah satu inovasi yang dilakukan peneliti Unkhair adalah pengolahan makanan tradisional dengan proses pengemasan kaleng sehingga memberikan nilai tambah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Melalui pelatihan yang berlangsung di Rumah Produksi Universitas Khairun, tim peneliti yang merupakan staf pengajar di Program Magister Ilmu Pertanian Unkhair yakni Dr. Hamidin Rasulu, STP., MP dan Dr. Sri Utami, SPt. MSc ini mengajarkan kepada peserta pelatihan yang terdiri dari para pelaku UKMK itu cara pengolahan sambal cumi dengan pengemasan kaleng.
“Fungsi pengemasan menjadi kunci utama dan daya tarik konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Dengan pengemasan menggunakan kemasan kaleng akan memberikan daya tahan atau masa simpan produk minimal satu tahun dan mempertahankan mutu produk serta menarik untuk dibawa sebagai oleh-oleh khas Maluku Utara,” kata penggagas kegiatan Dr. Hamidin Rasulu.
Baca Halaman Selanjutnya..
Menurutnya, titik kritis yang harus diperhatikan dalam melakukan proses pengemasan makanan kaleng yaitu pada proses sterilisasi makanan. “Karena titik kritis ada pada bagaimana bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang pada kondisi hampa udara,” terangnya.
Sementara Dr. Sri Utami menambahkan, proses penutupan kaleng harus dijaga jangan sampai ada kebocoran selama proses tersebut. Kemudian, sterilisasi dan penyimpanan atau proses pengangkutan juga harus dijaga sehingga produk tetap aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Hal lain yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha yaitu proses perizinan produk makanan kaleng terutama izin edar dari BPOM RI, sehingga konsumen tidak ragu terhadap keamanan pangan khususnya makanan kaleng,” terangnya.
Para pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan tersebut sangat antusias. “ Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan juga informasi serta pendampingan bagi UMKM untuk mengolah produk makanan tradisional lainnya dan dikemas dengan kemasan modern,” tandas Higaya Arsy salah satu peserta dari UMKM Asaompu Production Ternate. (rul)