Daruba, malutpost.com –Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai terus berupaya berbagai cara untuk mengendalikan inflasi daerah.
Akan tetapi, upaya yang dilakukan ternyata tidak maksimal sehingga menyisakan masalah, terutama di Pasar Rakyat Central Business Districk (CBD) di Desa Gotalamo, Morotai Selatan.
Pasalnya, sudah beberapa tahun terakhir, kondisi perputaran ekonomi di pasar begitu memprihatinkan.
Para pedagang termasuk bawang, rica dan tomat (Barito), kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) dan lainnya yang berjualan di pasar tersebut harus menelan kenyataan pahit.
Hal ini karena dagangan mereka tidak laku terjual. Kondisi tersebut tentu berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat yang tidak mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sudah begitu, kondisi pasar CBD di Gotalamo selalu sepi pembeli dan itu terjadi hampir setiap hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tidak sedikit pedagang terpaksa berhenti jualan karena kehabisan modal lantaran dagangan mereka tidak laku.
Baca Halaman Selanjutnya…
Apalagi pedagang barito. Para pedagang Barito harus membuang dagangan mereka karena busuk. Melihat ini, Pemda Morotai belum juga bisa memberikan solusi.
Pantauan malutpost.com pada Kamis (18/7/2024), terlihat sejumlah tempat jualan yang terletak di dalam pasar barito tidak lagi ada aktivitas.
Hanya terdapat beberapa pedagang yang berjualan di bagian emperan gedung pasar.
Saking sepinya pengunjung, banyak pedagang hanya duduk menunggu dan berharap ada pembeli. Kenyataannya hanya terlihat satu dua orang pembeli saja yang berkunjung ke pasar tersebut.
“Sepi sekali pasar ini. Padahal dulu kalau masih di pasar lama, tiap hari ramai. Sekarang jarang sekali pembeli yang datang akhirnya dagangan kita tidak laku dan harus dibuang karena rusak. Jadi tidak sedikit pedagang yang harus tutup dan berhenti berjualan,”ungkap sejumlah pedagang di pasar rakyat CBD, Morotai Selatan.
Sementara Pj Bupati Pulau Morotai, Burnawan ketika ditemui malutpost.com untuk mengkonfirmasi soal keluhan pedagang tersebut enggan berkomentar dan memilih menghindar dari awak media.(cr-05/aji)