Ternate, malutpost.com — Yayasan Bela Peduli bersama Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar gebyar festival II qasidah rebana dan bintang vokalis.
Acara berlangsung di Bela Hotel Ternate, Jumat (12/7/2024) malam. Pembukaan festival ini diikuti kontingen dari 10 kabupaten/kota se Maluku Utara dengan jumlah 68 peserta.
Untuk qasidah rebana 27 peserta. Sisanya peserta bintang vokalis. Acara yang digelar, dibuka langsung oleh Kakanwil Kemenag Maluku Utara, Amar Manaf.
Festival ini berlangsung hingga tanggal 14 Juli 2024 nanti. Turut hadir, kepala Kanwil Kemenag Maluku Utara, Amar Manaf, Ketua MUI Maluku Utara, Samlan Hi Ahmad, Sekwan Provinsi Maluku Utara, Hi Abubakar Abdullah, Rois Syuriah NU Maluku Utara serta seluruh pimpinan cabang Muslimat NU kabupaten/kota.
Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Rosita Alting dalam sambutan mengatakan, kegiatan ini 100 persen disponsori oleh yayasan Bela Peduli. Pelaksanaan festival ini adalah kelanjutan dari tahun 2023 lalu.
“Ajang sebelumnya hanya satu jenis perlombaan. Tahun ini kami tambah satu jenis lomba yaitu bintang vokalis,”aku Rosita Alting dihadapan para hadirin.
Rosita mengatakan, peserta yang menjadi juara akan mewakili Maluku Utara ke ajang nasional di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Untuk peserta yang hadir sebanyak 370 orang bersama pendamping. Jumlah peserta kali ini lebih banyak atau meningkat dibanding tahun lalu.
“Acara ini kami persiapkan sejak dua bulan lalu. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sama-sama mensukseskan kegiatan ini ,”ucap Rosita.
Sementara Ketua Yayasan Bela Peduli, Sherly Tjoanda menjelaskan, festival tersebut sudah digelar sejak tahun 2023 sehingga membuat dirinya tertarik dengan qasidah.
“Saya melihat ada hal yang menarik kemudian saya berdiskusi untuk diperlombakan saja. Akhirnya terlaksana. Para ibu-ibu dengan penampilan yang luar biasa,”kata Sherly dengan penuh semangat di hadapan peserta serta tamu undangan.
Tidak lupa, Sherly juga memberikan apresiasi ke semua pihak, terutama panitia pelaksana.
“Saya apresiasi kerja-kerja panitia. Mereka (panitia) kerja rapi, cepat dan tuntas. Hari ini ibu-ibu cantik sekali,”ungkapnya.
Baca Halaman Selanjutnya…
Makanya Sherly mengajak seluruh peserta agar menunjukkan penampilan terbaik dan junjung sportivitas pada lomba tersebut.
“Selamat berlomba. Saya juga tidak perlu mengetahui hasil diskusi para juri nanti. Semua kita serahkan kepada panitia. Semoga seni qasidah terus dipertahankan dan nilai-nilai festival ini bisa melahirkan potensi terbaik serta mampu mempererat silaturahmi diantara kita,”katanya.
Dikesempatan yang sama, Pembina Yayasan Bela Peduli, Benny Laos turut memberikan apresiasi ke semua peserta festival.
Mantan Bupati Pulau Morotai ini berpesan kepada seluruh peserta agar tetap melantunkan salawat.
“Tahun depan festival ini akan kita buat lagi. Dengan senang hati, acara ini akan dilaksanakan lagi pada tahun 2025 mendatang,”janji Benny Laos.
Ia berharap para peserta yang nantinya tampil sebagai juara menunjukkan penampilan terbaik. Menurut Benny, yang terpenting adalah kegiatan umat wajib untuk didukung penuh.
“Terima kasih buat semua pengurus muslimat NU yang terus bekerjasama dengan yayasan dalam membangun kerja-kerja kemanusiaan. Saya dan istri mau bekerja sama selama ini untuk kemanusiaan supaya kita semua mendapatkan keberkahan,”katanya.
Sementara Kakanwil Malut, Amar Manaf saat membuka acara menyampaikan, seni qasidah adalah bagian dari dakwah karena mengandung hal-hal nasihat keagamaan.
“Jadi ketika orang merintis dakwah berbagai langkah harus dilakukan agar menarik dan menyentuh hati masyarakat. Terima kasih kepada Yayasan Bela Peduli yang sudah dua tahun bersama NU Provinsi Malut yang sudah merintis kegiatan ini,”pungkasnya Amar.(nar/aji)