Ternate, malutpost.com — Kapolda Maluku Utara (Malut), Irjen Pol. Midi Siswoko mengapresiasi anggota Polres Halmahera Utara yang berhasil mengungkap penyeludupan senjata api (senpi) dari negara Philipina.
“Kita berikan apresiasi ke anggota, karena dari kerja keras, mereka mampu menggagalkan penyeludupan senpi dan menangkap pelakunya,”kata Irjen Pol. Midi Siswoko, Jumat (14/6/2024).
Jendral dua bintang ini menambahkan, pengungkapan kasus tersebut membutuhkan waktu yang panjang lewat upaya penyelidikan.
“Itu kurang lebih sebulan dalam penyelidikan pengungkapan,”tambahnya.
Ia menyebut, para pelaku nekat menyelundupan senpi lintas negara karena alasan ekonomi.
“Hasil pemeriksaan para pelaku ini dipengaruhi faktor ekonomi,”ungkapnya.
Untuk itu, Irjen Pol. Midi secara tegas menyampaikan, sebagai Kapolda Maluku Utara, dirinya menghimbau masyarakat agar tidak terlalu percaya dengan sindikat yang memanfaatkan situasi dari kepentingan pribadi orang Philipina.
Baca halaman selanjutnya…
“Jangan terlalu percaya sindikat orang yang nantinya merugikan diri sendiri,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pengungkapan senjata api (senpi) oleh anggota Polres Halmahera Utara ini berawal saat anggota Polres Halmahera Utara menerima informasi dari masyarakat.
Sesuai informasi yang diterima, ada penyelundupan senpi dari Filipina masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur laut Kabupaten Halmahera Utara pada 11 Mei 2024.
Dari pengungkapan kasus ini, anggota menyita barang bukti 4 pucuk senjata api jenis M16, 1 pucuk senpi jenis shotgun, 106 butir amunisi kaliber 5,56cm dan 8 buah megazen, 3 handphone, 1 rekening tabungan bank BNI serta 1 unit kapal pamboat.
Selain barang bukti, anggota juga berhasil menangkap 4 pelaku. Mereka di antaranya Y alias Yeni berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) dan 3 kaki-laki, masing-masing bernama S Alis Epi (45), V alias Var (18) dan E Alias Jun (32). (one/aji)