Weda, malutpost.com — Masyarakat di Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, kembali dihadapkan dengan aktivitas pertambangan.
Puluhan alat berat yang diduga milik PT. Aneka Niaga Prima (ANP) tiba di Pulau Fau. Warga setempat mengaku terancam dengan aktivitas tambang yang mengeruk pulau tersebut.
Menyikapi ini, Ketua Komisi III DPRD Halmahera Tengah, Aswar Salim mengaku, pada tanggal 6 Juni 2024, pihaknya sempat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Gebe, guna melakukan monitoring pembangunan.
“Saya lalu didatangi beberapa perwakilan masyarakat dan mereka menyampaikan keluhan dengan adanya kehadiran PT ANP di Pulau Fau yang kini mulai beroperasi melakukan aktivitas penambangan,”ungkapnya, Rabu (12/6/2024).
Baca halaman selanjutnya…
Di lokasi, sambung Aswar, masyarakat menyampaikan keluhan kalau mereka merasa terganggu. Akan tetapi, keluhan ini belum mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah.
“Masyarakat meminta pemerintah daerah dan DPRD untuk membuat rekomendasi penghentian aktivitas pertambangan yang berada di pulau Fau sebab bagi mereka sangat ekosistem,”jelasnya.
Lanjut Aswar, bagi masyarakat, pulau Fau merupakan benteng ekosistem dan biota laut dan perisai arus gelombang di pulau Gebe.
“Kami akan rapat di komisi III dan mendesak ke pimpinan DPRD untuk keluarkan rekomendasi ke Gubernur Maluku Utara dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meninjau izin PT ANP, sebab dampak lingkungan lebih besar dibanding manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pulau Gebe,”pungkasnya.(tir/aji)