Ternate, malutpost.com — Sebanyak 1.554 jiwa warga mengungsi akibat rerdampak erupsi Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Selasa (21/5/2024).
Kepala BPBD Maluku Utara, Fehby Alting mengatakan, pemerintah provinsi terus menyalurkan bantuan makanan, obat-obatan serta kebutuhan lainnya.
Di lokasi, terdapat juga tiga posko kesehatan yang telah disiapkan untuk penanganan kondisi warga.
“Kemarin kami turun langsung bersama Pak pj gubernur di tempat pengungsi untuk menyalurkan kebutuhan-kebutuhan warga di tenda,” kata Fehby saat di konfirmasi via whatsapp, Selasa (21/5/2024).
“Jumlah tenaga kesehatan di posko 1 sebanyak 66 petugas, posko 2 sebanyak 12 petugas dan posko 3 sebanyak 22 petugas,” sambung dia.
Untuk ketersediaan obat, sambung Fehby, terdapat di tiga posko masih cukup terdistribusi dari gudang farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat.
Baca halaman selanjutnya…
Sementara secara terpisah, informasi yang dihimpun melalui Direktur RSUD Jailolo, dr. Novi Mariana Drakel menyebutkan, kurang lebih ada 50 orang pengungsi jatuh sakit saat berada di tenda pengungsian.
Dia berujar, dari 50 orang pasien tersebut rata-rata mengeluh infeksi saluran pernapasan akut diduga akibat dampak abu vulkanik.
Tidak hanya itu, sejumlah pasien lainya juga mengeluhkan nyeri tulang dan nyeri lambung. Di ketahui ini dialami oleh lansia dan anak-anak serta ibu hamil.
“Pihak RS Jailolo menyiapkan kurang lebih ada 12 dokter spesialis untuk mengobati pasien di tenda pengusian,” katanya.
Untuk diketahui, jumlah pengungsi sebanyak 1554 itu terbagi dalam 3 titik pos pengungsian, yaitu di lapangan Desa Gam Ici, Balai Pertemuan Desa Tongute Ternate Asal dan Gedung Gejera Imanuel, Desa Tongute Sungi. (nar)