Sanana, malutpost.com — Wilayah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara akhir-akhir ini dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai guntur dan angin kencang.
Pihak Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui On Duty Stasiun Meteorologi Emalamo Kepulauan Sula, Maulydia Andis Andini, mengatakan, kondisi ini disebabkan beberapa faktor.
Secara global, indeks SOI menunjukkan poin kurang dari 2,8 yang tidak signifikan mendukung awan hujan.
Selain itu, MJO saat ini berada di kuadrat 5 atau Maritime Continent signifikan yang berkontribusi dalam pembentukan awan hujan.
“Tidak hanya itu, kondisi anomali suhu di permukaan laut sekitar Kepulauan Sula juga sebesar +1,0. Ini menunjukkan permukaan laut di wilayah Kepulauan Sula dalam keadaan hangat. Dengan kondisi ini, maka terjadi suplai penguapan yang mendukung pertumbuhan awan,”jelasnya kepada malutpost.com, Selasa (7/5/2024).
Maulydia menambahkan, pola angin di sekitar Kepulauan Sula terdapat belokan dan konvergensi atau pertemuan massa udara akibat adanya pembentukan siklon di utara Papua yang sangat signifikan.
Baca halaman selanjutnya…
“Secara teori, siklon nik terjadi karena adanya daerah bertekanan rendah. Sehingga terjadi perpindahan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah,”tambahnya.
Dia menjelaskan, hal ini yang menimbulkan penumpukkan massa udara. Penumpukkan ini yang memicu pertumbuhan awan secara signifikan sehingga mampu menimbulkan hujan disertai angin kencang dan guntur.
“Dari faktor-faktor tersebut, maka berpotensi terjadi cuaca ekstrem di Maluku Utara khususnya Kepulauan Sula,”jelasnya.
Maulydia menyebut, hujan yang terus terjadi sudah melebihi 50 mm sehingga masuk kategori hujan lebat. “Dan biasanya disertai angin kencang dan guntur,”sambungnya.
Dia juga bilang, dampak dari cuaca ekstrem dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.
“Dengan adanya angin kencang juga mampu menimbulkan gelombang tinggi di permukaan air laut, baik di perairan utara maupun selatan Kepulauan Sula hingga Pulau Taliabu,”ujarnya.
Karena itu, ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang sedang terjadi.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem ini,”pungkasnya.(ham/aji)