Ternate, malutpost.com — Husain Alting Sjah resmi mendaftar sebagai Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Maluku Utara di DPD PDIP Maluku Utara pada Selasa (7/5/2024). Bahkan Husain Alting Sjah mendapat usulan dari 10 DPC PDIP di Maluku Utara untuk mendapat rekomendasi partai besutan Megawati Soekarno Putri itu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD Partai PDIP Maluku Utara, Muhammad Sinen dalam jumpa pers usai menerima kedatangan Sultan Tidore, Husain Alting Sjah ketika resmi mendaftar.
“Proses PDIP tanpa diarahkan, di hasil rapat beberapa waktu lalu, semua DPC PDIP mengusulkan nama-nama calon gubernur. Dari 10 DPC mengusulkan nama Sultan Tidore,”aku Muhammad Sinen kepada sejumlah wartawan, Selasa (7/5/2024).
Meski begitu, kata Muhammad Sinen, PDIP memilki aturan partai yang menjelaskan bahwa perolehan kursi di parlemen di bawah 20 persen, diberikan kebebasan kepada semua tokoh. Ia menambahkan, PDIP adalah partai nasionalis sehingga akan melihat kondisi di lapangan,
“Yang mendaftar di PDIP ini semua putra-putri Maluku Utara, tetapi tidak semua akan di rekomendasikan. Maka diantara beberapa orang, satu saja yang akan terpilih,”tandasnya.
“Torang (kita) berdoa mudah-mudahan yang diputuskan oleh Ibu Mega yang paling terbaik yakni ke Sultan Tidore,”pintanya penuh harap.
Sementara, Husain Alting Sjah mengatakan, dirinya berkeinginan berada dalam satu jemaah untuk membangun Maluku Utara.
Baca Halaman Selanjutnya..
“Itu artinya, potensi koalisi dengan siapa saja penting. Tapi saya juga menyadari ada hal-hal tertentu yang mungkin akan membatasi ruang gerak saya. Sehingga kalau sudah memenuhi syarat, saya kira itu sudah cukup,”ujarnya.
“Bagi saya, yang penting PDIP sudah ada di dalam bersama dengan saya,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Husain Alting Sjah lalu menjabarkan perjalanan sejarah hubungan antara Bung Karno dan Sultan Zainal Abidin Sjah yang juga gubernur pertama Irian Barat, dimana berada dalam Partai Nasional Indonesia kala itu.
“Saya mengatakan itu karena ada benang merah sejarah perjuangan antara mantan gubernur pertama Irian Barat, Zainal Abidin Syah pernah berada di dalam Partai Nasional Indonesia di era Bung Karno. Makanya saat ini, saya diberikan ruang untuk kembali meramu dan mengikat kembali benang merah sejarah itu,”jelas Husain.
Sehingga menurutnya, apa yang pernah dijalin Zainal Abidin Sjah dengan Bung Karno, akan kembali terulang oleh Husain Alting Syah bersama Muhammad Sinen.
“Insya Allah dalam perjalanan ini, saya bagian dari turunan itu sehingga bisa bersama-sama dengan Bung Karno muda yang namanya Muhammad Sinen,” pungkasnya.(nar/aji)